Laman

Event & News Updates

Minggu, 31 Oktober 2010

Sejarah GKJ Yeremia

Posted on 10/31/2010 by GKJ Yeremia depok dot com


Pembangunan Perumnas pertama di Indonesia oleh pemerintah tahun 1976 sedikit banyak menjadi tonggak bersekutunya para orang percaya kepada Kristus di daerah Depok dan sekitarnya. Warga jemaat GKJ Kebayoran Baru yang bermukim di Depok semakin bertambah dengan dibangunnya lagi Perumnas II Depok Tengah dan Perumnas Depok Timur.
Bersamaan dengan pembangunan massal perumahan sederhana itu, Perum Perumnas juga menyediakan lokasi sarana peribadatan. Tahun 1978, tepatnya tanggal 21 Mei 1978 Majelis Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kebayoran Baru melaksanakan upacara peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja GKJ Kebayoran Baru di Depok. Kebaktian upacara tersebut dilayani oleh Pdt. Soetarman STh dan yang meletakkan batu pertama yaitu Ny. Soekestri Wirjoprawiro sebagai warga GKJ Kebayoran yang dianggap paling tua.
Setelah kurun waktu satu tahun pembangunan tersebut dapat diselesaikan dan diresmikan pembangunannya pada hari Minggu, 4 Juni 1979. Dalam upacara peresmian ditandai dengan Kebaktian Syukur yang dilayani oleh Pdt. Soetarman STh. dan sekaligus pentahbisan Pdt. Harsono BTh. Sebagai pendeta kedua dari GKJ Kebayoran Baru. Pendeta Harsono BTh. sebelumnya melayani salah satu jemaat Kristen di Propinsi Bengkulu. Setelah peresmian gedung gereja GKJ Kebayoran Baru yang lokasinya di Jalan Melati Raya No. 1A Depok Jaya di lingkungan Perumnas Depok I, maka secara nyata jemaat GKJ Kebayoran Baru memiliki rumah ibadah sendiri. Kalau ibadah pagi dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB di gedung gereja Jl. Melati Raya No. 1A Depok I sedang ibadah sore bagi jemaat GKJ Kebayoran Baru dilaksanakan pukul 16.00 WIB di gedung gereja milik GKI Kebayoran Baru yang lokasinya di Jalan Panglima Polim I No. 51a Jakarta Selatan.
Dengan berjalannya waktu maka Majelis GKJ Kebayoran Baru meningkatkan status Wilayah 16/ Depok menjadi pepanthan (cabang) dari GKJ Kebayoran Baru pada tanggal 1 Januari 1984. Kegiatan dalam rangka pembinaan persekutuan dan kesaksian serta pelayanan dilakukan seperti di gereja induk. Ibadah dilakukan setiap minggu sekali pada pukul 08.30 dengan pengantar Bahasa Indonesia kecuali Minggu ke-4/ terakhir menggunakan pengantar Bahasa Jawa. Sejak saat itu pula diberi kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri termasuk dalam ibadah dan keuangan.
Sejarah GKJ Kebayoran Baru terus berjalan dan pada tanggal 29 Nopember 1985 atas karunia dan berkat Tuhan Yesus, Majelis dapat meresmikan pemakaian gereja baru GKJ Kebayoran Baru di Pondok Indah Jakarta Selatan. GKJ Kebayoran baru cabang Depokpun diganti namanya menjadi GKJ Nehemia Cabang Depok di Depok I.
Seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah warga, maka pada tanggal 4 Juni 1993 Majelis GKJ Nehemia Pondok Indah mendewasakan GKJ Nehemia Cabang Depok dengan nama GKJ Yeremia di Depok I.  dengan Pendeta Harsono BTh. ditunjuk sebagai pendeta konsulennya sesuai dengan Keputusan dari Persidangan Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Tegal.
Karena keperluan pelayanan yang begitu mendesak, maka Majelis GKJ Yeremia dengan bimbingan pendeta konsulen memproses pencarian calon pendeta yang akhirnya bertemu dengan  Pdt. Eddyson SWN, STh yang pada saat itu masih melayani di GKJ Sampangan Kradenan Semarang.  Akhirnya Majelis GKJ Yeremia memanggil Pdt. Eddyson Saptanto Wahyu Nugroho Sth menjadi gembala sidang dengan persetujuan Majelis Jemaat GKJ Sampangan Kradenan Semarang, dan ditahbiskan pada tanggal 31 Oktober 1993.
Pada awal dewasanya GKJ Yeremia hanya mempunyai tiga wilayah pelayanan yaitu Wil. Depok I, Wil. Depok Utara dan Wil. Depok Timur-Tengah. Perkembangan daerah pemukiman baru di wilayah Sawangan, menjadikan wilayah pelayanan bertambah satu lagi yaitu Wil. Sawangan sehingga GKJ Yeremia mempunyai empat wilayah pelayanan.
Tahun 2004 GKJ Yeremia mendapat tugas Klasis Jakarta Bagian Barat melayani “jemaat marenco” (jemaat dari berbagai GKJ yang terpisah-pisah wilayah pelayanannya) agar diadakan kebaktian dan kegiatan bersama di daerah Sawangan dan sekitarnya. Karena semakin berkembang maka Wilayah Sawangan pada tahun 2007 mulai mengadakan kebaktian tersendiri minggu I setiap bulannya.