Laman

Event & News Updates

Minggu, 31 Oktober 2010

Retret wilayah Depok Utara | GKJ Yeremia


Peserta Retreat Wil. Depok Utara bergambar bersama Pdt. Untung Wiyono 

Pengantar
Wilayah Depok Utara tanggal 10-11 Juli 2010 di Villa “Wisma LA” Gadog, Bogor mengadakan kegiatan yang cukup komplit. Kegiatan Retreat 2010 yang didalamnya terdapat beberapa kegiatan yang biasa dilakukan yaituCeramah tentang Keluarga, Pemahaman Alkitab, Kebaktian Penyegaran Iman, Kebaktian Minggu, Jalan Sehat, Pemilihan Koordinator Wilayah, Aksi Sosial, nonton bareng dan Sambung rasa dan berbagai permainan anak dan dewasa. Total jendral ada sepuluh acara dalam dua hari satu malam. Panitiapun menyiapkan hadiah, cindera mata dan kenang-kenangan yang menarik. Berikut secara lengkap liputannya. Selamat membaca!
Dengan menggunakan kendaraan pribadi dan dua buah minibus Sabtu, 10 Juli 2010 pagi warga wilayah Depok Utara berangkat menuju Villa “Wisma LA” Gadog, Bogor. Perjalanan terasa menyenangkan karena tidak berdesak-desakan. Beberapa keluarga sudah lebih dahulu berada di lokasi untuk mempersiapkan ‘ubo rampe’nya. Walau sempat terjebak macet menjelang pintu tol Ciawi, namun rombongan sampai di tempat setengah jam lebih cepat dari rencana.
Walaupun sebagian besar warga wilayah Depok Utara sudah pernah di villa milik Kel. Jumadi Wiyono ini, namun sekarang vilanya sudah lebih lengkap. Vila empat lantai ini diperluas dengan bangunan di sebelahnya menjadikan jumlah kamar menjadi banyak, cukup untuk kegiatan se wilayah.
Setelah beristirahat sejenak, dimulailah Sesi I dengan topik PeranKeluarga dalam Misi Agung Allah di dunia yang dibawakan Pdt. Indri Jatmoko dari GKJ Depok. Dengan menggunakan beberapa film tentang keluarga Pdt Indri menjelaskan bagaimana maksud, peran dan tugas keluarga.
Sesi ini berlanjut setelah makan siang, bahkan setelah acara Pemahaman Alkitab. Pendeta Indri kembali memaparkan peran penting keluarga. Menjelaskan tentang Fase-fase keluarga sampai apa kiat membina keluarga. Oleh Pak Indri dikemukakan “Kiat 3 A” yaitu Attention, Appreciation, Affection
Lagi-lagi menggunakan media film untuk memahamkan penjelasnya tentang peran keluarga.
Jam bobo siang diisi dengan Pemahaman Alkitab. Bahannya diambil dari Lukas 1:5-80. Inilah PA dengan bahan alkitab terpanjang. Uraian PAnya pun juga panjang. Oleh karena itu PA yang dibagi enam kelompokpun, hampir setiap kelompok tidak cukup waktunya, ini terbukti ketika tiap kelompok diminta kumpul lagi ada yang belum selesai. Intinya dalam PA tersebut kita belajar dari Kisah Zakaria dan Elizabeth. Bahwa “tidak ada yang mustahil bagi Tuhan’.
Sorenya diadakan Pemilihan Koordinator Wilayah. Ini yang tidak biasa. Dengan berakhirnya kepengurusan wilayah Depok Utara periode 2008-2010, diadakanlah pemilihan koordinator wilayah. Ada tiga calon yang cukup potensial yang sudah dimuat di “NK”. Mereka adalah Ibu Astiti Sri Rejeki, Ibu C dan Bapak warsito. Bak Pilkadal, pemilihan dilakukan secara langsung, dilakukan pencontrengan dan dihitung satu persatu suaranya disaksikan oleh warga Depok Utara. Pemilihan Koordinator Wilayah ini disaksikan juga oleh Pendeta Eddyson yang hadir sore harinya. Hasilnya adalah Ibu Astiti memperoleh 62 suara, lebih dari separo jumlah wilayah Depok Utara, dan didaulat sebagai Koordinator Wilayah Depok Utara yang baru dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya Bu Astiti, demikian panggulan akrabnya minta dukungan dan kerjasama warga wilayah Depok Utara agar program kerja yang akan dilaksanakan berjalan lancar. Mantan Majelis ini sudah sangat mengenal warga Depok Utara, karena sewaktu jadi majelis termasuk yang rajin kunjungan ke warga.
Sesi Kebaktian Penyegaran Iman yang dibawakan Pendeta Untung Wiyono dari GKJ Tanjungpriok lebih seru lagi. Pendeta yang sekarang bertugas di Salatiga sebagai Sekretaris Sinode GKJ itu dengan gayanya yang kocak mulai menjelaskan terjadinya keluarga. Keluarga itu disatukan oleh Firman Tuhan, dikuduskan oleh Firman Tuhan, dipelihara oleh Firman Tuhan, hidup oleh Firman Tuhan. Oleh karena itu jadikan Alkitab sebagai pusat kehidupan
keluarga
. Beberapa keluarga khususnya anak-anak ditanyai langsung oleh pak Untung perihal kebiasaan dalam keluarga.
Usai Kebaktian Penyegaran Iman yang sudah larut malam acara dilanjutkan dengan menikmati udara malam sambil membakar makanan penghilang hawa dingin. Dalam acara tertulis Barbeque dan Jagung Bakar, namun ada yang menamakan bakar-bakaran. Karena banyak yang dibakar antara lain daging kambing, jagung, dan ketela. Walaupun ada petugas khusus yang membakar, namun warga ingin membakar sendiri. Alhasil ada hasil bakaran yang masih setengah mateng. Tapi enak juga menikmati sate setengah mateng, demikian kata remaja putri yang menikmati sate dengan lahapnya. Jagung rebus juga ada bahkan paling cepat habisnya.
Setelah mengikuti Kebaktian Minggu dan sarapan warga wilayah Depok Utara mengikuti Jalan Sehat. Bergerak menyusuri jalan desa seputar Wisma LA. Jarak yang ditempuh memang tidak terlalu jauh, namun kondisi jalan yang naik turun terasa melelahkan juga. Peserta termuda baru berusia di bawah satu tahun. Di lokasi yang masih alami, melewati petak sawah, pematang dan jembatan bambu. Beberapa orang malah masuk ke dalam parit karena airnya nampak jernih.
Hari Minggu diadakan Kebaktian Minggu dengan liturgi sama dengan kebaktian Minggu GKJ Yeremia. Sebagai pengkotbah Pdt. Dr. Untung Wiyono. Selain menguraikan ayat-ayat leksionari seperti dalam liturgi, pendeta untung ternyata masih melanjutkan bahasannya tentang keluarga. Dalam kesempatan itu Pak Untung yang mengaku baru saja datang dari OKU, Lampung membawa oleh-oleh kaos bergambar ‘Orang Kana yang baik hati’ , CD dan Buku yang berjudul “Manajemen Gereja”. Semua oleh-oleh dari Lampung itu dibagikan kepada tiga warga Depok Utara.
Melengkapi kegiatan rohani dan kegembiraan Warga wilayah Depok Utara, panitia dan warga Wilayah Depok Utara serta Keluarga Bapak Djumadi Wiyono menyiapkan bingkisan kasih untuk warga seputar wisma. Pagi-pagi petugas membagikan kupon kepada warga yang membutuhkan. Siang harinya warga sekitar Wisma LA berbondong-bondong mendatangi Wisma. Banyak ibu-ibu dengan meggendong anak dan mengajak keluarganya menerima bingkisan kasih yang berupa sembako dan pakaian layak pakai. Ada 28 bingkisan yang dibagikan sebagai ungkapan syukur atas berkat yang dianugerahkan Tuhan kepada warga Wilayah Depok Utara.
Yang tidak kalah menariknya adalah lomba menangkap ikan. Keluarga Pak Djumadi sudah menyiapkan sebuah kolam yang diisi ikan emas untuk arena Lomba menangkap ikan. Mulanya warga enggan masuk kolam yang berair coklat itu. Pak Leo, pak Warsito, bu Puji, bu Diah yang memulainya. Menangkap ikan dengan air yang cukup banyak sulit juga, namun ketika airnya berkurang dan ikannya mulai mabuk, akhirnya ketangkap juga. Melihat ikan cukup banyak, warga beramai-ramai menceburkan diri ke kolam. Warga berebut menangkap ikan, hasilnya cukup banyak dan langsung digoreng siang itu juga.
Selagi bapak, ibu dan warga dewasa mengikuti ceramah. Anak-anak sampai remaja mempunyai acaranya sendiri. Mereka bermain kuis rohani menebak nama dalam Alkitab dengan dipandu Ibu Warsini. Menempati ruangan atas Wisma mereka berdiskusi sambil membuka Alkitab masing-masing. Bagi anak dan remaja putra yang ditunggu-tunggu adalah bermain bola. Lapangan di samping villa cukup untuk bermain bola. Uniknya mereka bermain bola bersama remaja desa sekitar villa, berbaur bermain bola bersama.

Sejarah GKJ Yeremia


Pembangunan Perumnas pertama di Indonesia oleh pemerintah tahun 1976 sedikit banyak menjadi tonggak bersekutunya para orang percaya kepada Kristus di daerah Depok dan sekitarnya. Warga jemaat GKJ Kebayoran Baru yang bermukim di Depok semakin bertambah dengan dibangunnya lagi Perumnas II Depok Tengah dan Perumnas Depok Timur.
Bersamaan dengan pembangunan massal perumahan sederhana itu, Perum Perumnas juga menyediakan lokasi sarana peribadatan. Tahun 1978, tepatnya tanggal 21 Mei 1978 Majelis Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kebayoran Baru melaksanakan upacara peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja GKJ Kebayoran Baru di Depok. Kebaktian upacara tersebut dilayani oleh Pdt. Soetarman STh dan yang meletakkan batu pertama yaitu Ny. Soekestri Wirjoprawiro sebagai warga GKJ Kebayoran yang dianggap paling tua.
Setelah kurun waktu satu tahun pembangunan tersebut dapat diselesaikan dan diresmikan pembangunannya pada hari Minggu, 4 Juni 1979. Dalam upacara peresmian ditandai dengan Kebaktian Syukur yang dilayani oleh Pdt. Soetarman STh. dan sekaligus pentahbisan Pdt. Harsono BTh. Sebagai pendeta kedua dari GKJ Kebayoran Baru. Pendeta Harsono BTh. sebelumnya melayani salah satu jemaat Kristen di Propinsi Bengkulu. Setelah peresmian gedung gereja GKJ Kebayoran Baru yang lokasinya di Jalan Melati Raya No. 1A Depok Jaya di lingkungan Perumnas Depok I, maka secara nyata jemaat GKJ Kebayoran Baru memiliki rumah ibadah sendiri. Kalau ibadah pagi dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB di gedung gereja Jl. Melati Raya No. 1A Depok I sedang ibadah sore bagi jemaat GKJ Kebayoran Baru dilaksanakan pukul 16.00 WIB di gedung gereja milik GKI Kebayoran Baru yang lokasinya di Jalan Panglima Polim I No. 51a Jakarta Selatan.
Dengan berjalannya waktu maka Majelis GKJ Kebayoran Baru meningkatkan status Wilayah 16/ Depok menjadi pepanthan (cabang) dari GKJ Kebayoran Baru pada tanggal 1 Januari 1984. Kegiatan dalam rangka pembinaan persekutuan dan kesaksian serta pelayanan dilakukan seperti di gereja induk. Ibadah dilakukan setiap minggu sekali pada pukul 08.30 dengan pengantar Bahasa Indonesia kecuali Minggu ke-4/ terakhir menggunakan pengantar Bahasa Jawa. Sejak saat itu pula diberi kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri termasuk dalam ibadah dan keuangan.
Sejarah GKJ Kebayoran Baru terus berjalan dan pada tanggal 29 Nopember 1985 atas karunia dan berkat Tuhan Yesus, Majelis dapat meresmikan pemakaian gereja baru GKJ Kebayoran Baru di Pondok Indah Jakarta Selatan. GKJ Kebayoran baru cabang Depokpun diganti namanya menjadi GKJ Nehemia Cabang Depok di Depok I.
Seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah warga, maka pada tanggal 4 Juni 1993 Majelis GKJ Nehemia Pondok Indah mendewasakan GKJ Nehemia Cabang Depok dengan nama GKJ Yeremia di Depok I.  dengan Pendeta Harsono BTh. ditunjuk sebagai pendeta konsulennya sesuai dengan Keputusan dari Persidangan Gereja-gereja Kristen Jawa Klasis Tegal.
Karena keperluan pelayanan yang begitu mendesak, maka Majelis GKJ Yeremia dengan bimbingan pendeta konsulen memproses pencarian calon pendeta yang akhirnya bertemu dengan  Pdt. Eddyson SWN, STh yang pada saat itu masih melayani di GKJ Sampangan Kradenan Semarang.  Akhirnya Majelis GKJ Yeremia memanggil Pdt. Eddyson Saptanto Wahyu Nugroho Sth menjadi gembala sidang dengan persetujuan Majelis Jemaat GKJ Sampangan Kradenan Semarang, dan ditahbiskan pada tanggal 31 Oktober 1993.
Pada awal dewasanya GKJ Yeremia hanya mempunyai tiga wilayah pelayanan yaitu Wil. Depok I, Wil. Depok Utara dan Wil. Depok Timur-Tengah. Perkembangan daerah pemukiman baru di wilayah Sawangan, menjadikan wilayah pelayanan bertambah satu lagi yaitu Wil. Sawangan sehingga GKJ Yeremia mempunyai empat wilayah pelayanan.
Tahun 2004 GKJ Yeremia mendapat tugas Klasis Jakarta Bagian Barat melayani “jemaat marenco” (jemaat dari berbagai GKJ yang terpisah-pisah wilayah pelayanannya) agar diadakan kebaktian dan kegiatan bersama di daerah Sawangan dan sekitarnya. Karena semakin berkembang maka Wilayah Sawangan pada tahun 2007 mulai mengadakan kebaktian tersendiri minggu I setiap bulannya.