Laman

Event & News Updates

Jumat, 04 Juni 2010

PENTINGNYA PERSIAPAN BAGI PETUGAS KEBAKTIAN | GKJ Yeremia

Posted on 6/04/2010 by GKJ Yeremia depok dot com

PENTINGNYA PERSIAPAN BAGI PETUGAS KEBAKTIAN: "

Menjadi Petugas Kebaktian

Masih ingat peristiwa “lupa” dinyanyikannya Lagu Indonesia Raya dalam Sidang MPR/DPR RI beberapa bulan yang lalu. Di peristiwa kenegaraan seperti itu saja Lagu kebangsaan yang merupakan lagu wajib dinyanyikan bisa lupa, padahal sudah ada tata urutan yang baku. Itulah pentingnya persiapan. Orang sering menyebut geladi bersih atau pelatihan umum terakhir sebelum pelaksanaan.
Di gereja pun demikian. Kita punya liturgi yang urutannya sudah jelas, unsur apa yang harus ada dalam liturgi sudah baku. Namun dalam pelaksanaannya masih sering dijumpai kekeliruan petugas kebaktian yang sebenarnya tidak perlu terjadi kalau sebelumnya sudah dipersiapkan dengan matang. Memang GKJ Yeremia dirasakan ‘lebih maju’ dibandingkan dari GKJ lainnya dilihat dari pembagian petugas kebaktian. (Penulis sewaktu liburan Natal 2009 mengikuti kebaktian di daerah, petugas kebaktian masih dipimpin langsung oleh pendeta/ pengkotbah). Sudah lebih dari lima tahun terakhir GKJ Yeremia menggunakan liturgi sendiri. Ada liturgi Minggu I-V yang digunakan setiap bulannya (GKJ lain banyak yang hanya Minggu I-III). Dalam kebaktian tiap minggu selalu ada pembagian tugas kebaktian. Majelis ada petugas pengkotbah, pengantar, liturgos, petugas persembahan, penghitung jemaat dan penerima tamu. Unsur jemaat ada petugas organis, pemandu lagu, petugas LCD, kolektor persembahan, petugas sound system dll. Jadi, dari sisi pembagian tugas majelis dan jemaat dalam kebaktian sudah komplit. Tinggal persiapan petugas yang perlu lebih disiapkan. Mengapa harus lebih disiapkan dengan baik? Karena dalam gereja/ kebaktian apa yang kita lakukan bukan semata-mata untuk manusia tetapi untuk melayani Tuhan. Jadi apa yang kita lakukan dalam kebaktian adalah yang terbaik. Adanya pembagian tugas dalam kebaktian di GKJ Yeremia Depok, merupakan ajang pembelajaran untuk dapat tampil dan berkreasi sebaik mungkin. Kebaktian tidak dimonopoli pengkotbah, masing-masing petugas dapat menunjukkan penampilan primanya di hadapan Tuhan dan jemaat. Jemaatpun juga demikian, sampai di gereja handphone disetel ‘silent’ atau getar saja. Tidak perlu dimatikan, karena ke depan banyak yang membawa HP tidak hanya untuk telepon tetapi juga berisi Alkitab yang bisa dibaca setiap saat/ dibaca sewaktu kebaktian. Sistem leksionari mengharuskan jemaat membuka Alkitab lebih cepat dan berulang-ulang, alat elektronik/ netbook/HP adalah salah satu jawabannya. Jemaat juga menjadi pengamat yang baik, siapa tahu dikemudian hari akan menjadi majelis atau petugas kebaktian.
Jangan pernah merasa sudah ahli, sudah berpengalaman, tidak perlu belajar lagi, tidak mungkin membuat kesalahan. Tidak ada manusia yang sempurna, artinya persiapan sebelum pelaksanaan tetap diperlukan. Oleh sebab itu para petugas kebaktian dapat menyiapkan beberapa hari sebelumnya. Untuk petugas yang memerlukan pilihan kata yang baik, jika perlu ditulis. Sebagai petugas membaca tulisan yang seharusnya diucapkan bukan merupakan sesuatu hal yang ‘haram’. Ini penting agar tidak ada poin-poin yang terlewat dan menambah kepercayaan diri. Para petugas khususnya dari majelis juga perlu konsisten. Misalnya dalam liturgi tertulis ‘jemaat berdiri’, maka harus dipersilakan berdiri, karena petugas lain (LCD) biasanya juga sudah menyiapkan tayangan ‘jemaat dipersilakan bediri’. Jangan lupa mempersilakan duduk kembali jika sudah selesai. Jika ini tidak dilakukan akan timbul kebingungan dalam jemaat, ini duduk atau berdiri, mengikuti liturgi atau petugas? Hal sepele seperti ini seringkali jadi ‘rerasan’ di antara jemaat. Intinya persiapan, koordinasi di antara petugas tetap diperlukan. Juga antara organis, pemandu lagu dengan petugas LCD, perlu kejelasan lagu yang dinyanyikan, khususnya untuk nyanyian yang sulit atau yang dinyanyikan berulang-ulang.
Majelis atau tim pendukung kebaktian bisa berinisiatif mengadakan ‘geladi bersih bersama’ petugas kebaktian setiap Sabtu malam. Dengan demikian malam minggu gereja akan ramai didatangi petugas kebaktian, latihan vocal group, paduan suara, organis, petugas LCD dll. Kegiatan ini secara tidak langsung merupakan ajang koordinasi bagi para petugas, saling memberikan masukan dan kritik yang membangun untuk kelancaran kebaktian. Apalagi, bukan tidak mungkin tahun 2010 ini sebagai pengembangan adanya LCD Projector akan dilakukan penayangan secara langsung/ live melalui handycam atau kamera statif, sehingga diperlukan kesiapan petugas kebaktian yang lebih baik lagi.
(prj)
"

No Response to "PENTINGNYA PERSIAPAN BAGI PETUGAS KEBAKTIAN | GKJ Yeremia"

Leave A Reply